Pentingnya Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah
fondasi terpenting sebuah organisasi. Kepemimpinan berbicara tentang bagaimana
seseorang dapat mempengaruhi dan menginspirasi orang lain bagaimana seseorang
bisa membuat orang lain mau belajar dan bekerja ekstra dengan ikhlas. Banyak
orang mengatakan, kemampuan memimpin berhubungan dengan bakat, tetapi yang
pasti, kepemimpinan adalah keterampilan yang perlu dilatih bukan hanya
dipelajari ilmu dan teorinya.
Perbedaan antara Manajer
dan Pemimpin
Seorang pemimpin berbeda dengan manajer, meskipun
keduanya sama-sama memahami bisnis organisasinya dengan baik. Seorang pemimpin
bertanggung jawab dalam menciptakan visi organisasi, konsep bisnis, rencana,
serta program untuk mencapai target organisasi. Sementara manajer bertanggung
jawab dalam penerapan dan pencapaiannya.
Ada
perbedaan mendasar antara pemimpin dan manajer. Seperti yang sering kita
dengar, “A manager does things right. A leader does the right things.”
Manajer bertugas membuat pekerjaan menjadi efisien, sementara pemimpin membuat
pekerjaan menjadi efektif. Manajemen berbicara tentang “bagaimana”, sementara
kepemimpinan berbicara tentang “apa dan mengapa”. Kepemimpinan melakukan
inovasi, sementara manajemen menerapkan aturan. Manajemen berhubungan dengan
sistem, kontrol, prosedur, struktur, serta kebijakan; sedangkan kepemimpinan
berbicara tentang manusia dan tentang kepercayaan.
Kepemimpinan
bersifat kreatif, adaptif, dan berhubungan dengan ketangkasan. Kepemimpinan melihat
jauh ke depan dan dari luar organisasi, bukan hanya di permukaan dan di dalam
organisasi. Secara singkat, ada lima peranan penting seorang pemimpin dalam
organisasi, yakni:
1.
Menciptakan visi
2.
Membangun tim
3.
Memberikan penugasan
4.
Mengembangkan orang
5.
Memotivasi anak buah
Menciptakan
Visi
Seorang
pemimpin bertugas membuat visi bagi organisasinya. Visi adalah pernyataan
tentang cita-cita organisasi—apa yang ingin dicapai dan akan menjadi seperti
apa sebuah organisasi. Visi harus bisa menyatukan kepentingan yang
berbeda-beda, sehingga dapat memudahkan proses pengambilan keputusan dalam
organisasi. Visi akan membantu pemimpin dan timnya dalam menghadapi tantangan
perusahaan.
Membangun
Tim
Seorang
pemimpin harus dapat memilih orang-orang yang tepat untuk mengisi posisi yang
tepat. Agar tidak sampai salah memilih anggota tim, tidak ada salahnya jika
pemimpin meluangkan waktu untuk mewawancarai calon karyawan yang akan
direkrutnya.
Mengalokasikan
Tugas
Pemimpin
yang baik mengenal anak buahnya dengan baik. Dia dapat menganalisa anggota
timnya dan menempatkan orang yang mumpuni pada posisi yang tepat sesuai dengan
kompetensinya. Pemimpin yang baik akan mengalokasikan tugas bagi anggota timnya
sesuai dengan keahlian dan passion mereka masing-masing.
Mengembangkan
Orang
Jaman telah
berubah. Dulu, banyak orang yang setia bekerja di satu tempat untuk waktu yang
lama. Tetapi sekarang, banyak orang tidak ragu untuk berpindah-pindah tempat
kerja karena merasa tidak bisa berkembang di suatu tempat. Mereka ingin belajar
dan menjadi lebih pintar. Seorang pemimpin harus memahami hal tersebut. Ia
harus bisa membaca potensi orang-orang yang dipimpinnya, serta mengembangkan
kemampuan dan value mereka.
Memotivasi
Anak Buah
Tim yang
bersemangat adalah kekuatan bagi organisasi yang sehat. Untuk menjaga semangat
tim, pemimpin harus dapat menginspirasi dan memotivasi anak buahnya. Tim yang
bahagia dan bersemangat pasti mau bekerja keras dan berusaha maksimal demi
mencapai target dan kesuksesan organisasi.
Manajemen dan
kepemimpinan ialah dua hal yang amat berbeda. Manajemen bertujuan
menyelenggarakan sebuah proses yang mapan dan berhasil dengan seefisien
mungkin, menyingkirkan kemajemukan dan risiko. Manajemen orang cenderung
memiliki pendekatan yang sama, dengan sebuah sistem pemberian imbalan dan
hukuman. Kepemimpinan berkenaan dengan perubahan untuk mencapai sebuah
visi jangka panjang baru untuk perusahaan. Kepemimpinan selalu tidak bisa
meninggalkan keterlibatan risiko. Pemimpin harus memberi inspirasi
kolega-koleganya untuk mematuhi proses ini. Imbalan yang wajar untuk keberhasilan
atau kegagalan tidak mungkin membuat para kolega untuk melakukan program
perubahan. Para kolega akan perlu dimotivasi oleh satu atau beberapa
pendorong yang bekerja di tingkat emosional seperti sebuah perasaan membutuhkan
prestasi, harga diri dan kepemilikan. Pemimpin harus sadar mengenai
perbedaan antara kepemimpinan dan manajemen dalam peran mereka dan mendorong
kolega-kolega senior untuk menjadi pemimpin sekaligus manajer, menggunakan
ketrampilan kepemimpinan, saat diperlukan di samping ketrampilan manajemen yang
biasa.
Apa
itu Kepemimpian awal dan Kontemporer ?
·
Teori Kepemimpinan
Awal
Teori kepemimpinan awal berfokus pada pemimpin (teori ciri) dan cara
pemimpin berinteraksi dengan anggota kelompok (teori perilaku). Enam ciri
terkait kepemimpinan yang efektif.
a.
Dorongan,
b.
Kehendak untuk memimpin,
c.
kejujuran dan integritas
d.
Kecerdasan
e.
Kepercayaan diri
f.
Pengetahuan terkait
pekerjaan
kepemimpinan awal itu berfokus pada pemimpin (teori ciri)
dan cara pemimpin itu berinteraksi dengan anggota kelompoknya (teori perilaku).
·
Teori ciri
Riset kepemimpinan di tahun 1920-an dan 1930-an berfokus
pada ciri pemimpin karakteristik yang mungkin digunakan untuk membedakan
pemimpin dari non pemimpin. Maksudnya adalah mengisolasi saru
ciri atau lebih yang dimiliki pemimpin, tetapi tidak memiliki non
pemimpin. Beberapa ciri yang dipelajari itu meliputi postur fisik,
penampilan, kelas social, stabilitas emosi, kecekatan berpidato, dan kemampuan
bersosialisasi. Adapun tujuh ciri yang terkait dengan kepemimpinan yang efektif
meliputi hasrat, keinginan memimpin, kejujuran dan integritas,kepercayaan diri,
kecerdasan, dan pengetahuan yang terkait dengan pekerjaan dan
ekstraversi.
·
Teori perilaku
Teori-teori kepemimpinan yang mengenali perilaku dengan
membedakan antara pemimpin yang efektif dan yang tidak efektif. Para peneliti
berharap bahwa pendekatan teori perilaku akan memberikan jawaban yang lebih
pasti tentang sifat kepemimpinan daripada teori ciri perilaku. Ada 4 studi
perilaku pemimpin utama yang perlu kita lihat :
1. Studi Universitas Iowa
Studi universitas iowa mempelajari tiga gaya kepemimpinan. Gaya otokratis menggambarkan pemimpin
yang cenderung memusatkan wewenang, mendiktekan metode kerja, membuat keputusan
unilateral, dan membatasi partisipasi karyawan. Gaya demokratis menggambarkan pemimpin yang cenderung melibatkan
karyawan dalam mengambil keputusan, mendelegasikan wewenang, mendorong
partisipasi dalam memutuskan metode dan sasaran kerja, dan menggunakan umpan
balik sebagai peluang untuk melatih karyawan. Gaya laissez-faire menggambarkan pemimpin yang umumnya memberi
kelompok kebebasan penuh untuk membuat keputusan dan menyelesaikan pekerjaan
dengan cara apa saja yang dianggap sesuai .
2. Studi Ohio State
Studi ohio state mengenali dua dimensi penting perilaku
pemimpin. Dimensi yang pertama disebut pengusulan struktur, yaitu mengacu pada seperti apa pemimpin
mendefinisikan dan menyusun peranannya dan peran anggota kelompok untuk
mencapai sasaran. Dimensi itu meliputi perilaku yang mencakup usaha
mengorganisasi pekerjaan, hubungan kerja, dan sasaran. Dimensi yang kedua
disebut pertimbangan, yang
didefinisikan sebagai seberapa jauh hubungan kerja pemimpin bercirikan saling
percaya dan hormat terhadap ide dan perasaan para anggota kelompok.
3. Studi Universitas Michigan
Kelompok Michigan menghasilkan dua dimensi perilaku
kepemimpinan, yaitu berorientasi karyawan dan berorientasi produksi. Pemimpin
yang berorientasi karyawan
digambarkan menekankan hubungan antar pribadi; mereka memberikan perhatian
pribadi ke kebutuhan para pengikutnya dan menerima perbedaan individu antar
anggota kelompok. Pemimpin yang berorientasi
produksi, sebaliknya, cenderung menekankan aspek teknis atau tugas dari
pekerjaan, sangat memerhatikan penyelesaian tugas kelompoknya, dan menganggap
anggota kelompok sebagai sarana untuk mencapai hasil.
4. Kisi manajerial
Dimensi perilaku dari studi kepemimpinan awal itu menjadi
dasar untuk pengembangan kisi-kisi dua dimensi untuk menilai gaya kepemimpinan.
Kisi-kisi manajerial itu menggunakan dimensi perilaku “memerhatikan orang”dan
“memerhatikan produksi”. Memerhatikan
orang yaitu dengan mengukur perhatian pemimpin terhadap bawahan (rendah
sampai tinggi). Memerhatikan produksi
yaitu dengan mengukur perhatian pemimpin untuk menyelesaikan pekerjaan pada
skala 1 sampai 9 (rendah sampai tinggi).
·
Teori Kepemimpinan Kontemporer
Kepemimpinan kontemporer lebih menekankan kepada “pembentukan
perilaku”. Pembentukan perilaku ‘’ lebih menggunakan kata-kata, gagasan, dan
kehadiran fisik untuk mengendalikan bawahan.
Ø
Kepemimpinan Kharismatik
Karisma merupakan sebuah atribusi yang berasal
dari proses interaktif antara pemimpin dan para pengikut. Atribut-atribut
karisma antara lain rasa percaya diri, keyakinan yang kuat, sikap tenang,
kemampuan berbicara dan yang lebih penting adalah bahwa atribut-atribut dan
visi pemimpin tersebut relevan dengan kebutuhan para pengikut. Ada beberapa
pendekatan yang dapat digunakan oleh seorang pemimpin karismatik untuk
merutinisasi karisma walaupun sukar untuk dilaksanakan. Kepemimpinan karismatik
memiliki dampak positif maupun negatif terhadap para pengikut dan organisasi.
Ø
Kepemimpinan Transformasional
Pemimpin pentransformasi (transforming
leaders) mencoba menimbulkan kesadaran para pengikut dengan mengarahkannya
kepada cita-cita dan nilai-nilai moral yang lebih tinggi. Dari teori ini memberikan
suatu kejelasan tentang cara pemimpin transformasional mengubah budaya dan
strategi-strategi sebuah organisasi. Pada umumnya, para pemimpin
transformasional memformulasikan sebuah visi, mengembangkan sebuah komitmen
terhadapnya, melaksanakan strategi-strategi untuk mencapai visi tersebut, dan
menanamkan nilai-nilai baru.
Ø
Kepemimpinan Visioner
Pemimpin
visioner adalah pemimpin yang memiliki karakter seorang pahlawan, khususnya
dalam hal keberanian dan sikap rela berkorban untuk kebaikan yang lebih tinggi (greater
good). Pemimpin yang visioner akan rela berkorban karena ia dapat melihat bahwa
ada sesuatu yang berharga di ujung perjuangannya.
Pemimpin yang visioner berani untuk mengambil
resiko demi mencapai visi yang diperjuangkannya. Seorang pemimpin visioner
harus bisa menjadi penentu arah, agen perubahan, juru bicara dan pelatih.
o
menyusun arah dan secara personal sepakat untuk menyebarkan
kepemimpinan visioner ke seluruh organisasi.
Faktor x dalam Kewirausahaan
o
Dalam bisnis, faktor x dapat
diartikan sebagai kesempatan atau permasalahan jika anda ubah, eliminasi atau
selesaikan akan menghasilkan keuntungan yang lebih dari pesaing anda.
o
Dalam istilah lain, faktor x dapat
juga disebut sebagai bakat, kerja keras, kejujuran, kecerdasan, keterampilan,
penampilan fisik, sikap serta pendidikan.
Faktor X merupakan faktor yang melekat pada
diri semua orang, tak berwujud benda namun dapat dirasakan. Pada diri seorang
entrepreneur faktor X sangat mempengaruhi geraknya dalam menjalankan usaha.
Awalnya faktor X tidak ada atau sangat kecil sekali, namun apabila kita tekun
maka faktor tersebut akan muncul dan tumbuh karena ia hidup. Karena ia hidup,
ia pun dapat mati.
Menemukan dan Menggali Faktor X dalam Kewirausahaan
Berikut tips yang dapat Anda lakukan dalam
mengenali faktor X dalam diri :
o Kenalilah diri sendiri dan mulailah menimbulkan X pada diri.
o Carilah pintu yang mampu membuat faktor X tumbuh. Datangi dan ketuklah
masing-masing pintu itu. Pintu yang bagus adalah pintu yang di dalamnya
terdapat ruang besar untuk berkembang dan di dalamnya terdapat pintu-pintu lain
yang tentunya dapat dibuka.
o Waspadailah hidup yang nyaman karena hidup yang demikian dapat mebuat
hidup sulit. Berselancarlah pada gelombang-gelombang ketidaknyamanan dengan
berani menembus segala hal-hal baru yang sulit karena akan mendapatkan
pembelajaran-pembelajaran baru.
o Pintu yang tepat adalah pintu yang membuat merasa mampu untuk tumbuh
dan memberi
ruang untuk berkembang.
Cara
Mengetahui Faktor X Untuk Perusahaan :
o Pikirkan
industri dari sudut pandang customer.
o Pikirkan
industri dari sudut pandang pengusaha.
o Datalah
jumlah permasalahan yang menyebabkan pengeluaran besar.
Contoh Sikap, Tipe dan Karakteristik Faktor X dalam Kewirausahaan
a.
Sikap
•
berdiam diri saja sampai anda
menemukan faktor x tersebut
•
lakukan stimulasi untuk mengetahui
apa kelebihan anda
•
paling utama adalah kita harus
mengenal diri kita sendiri, bagaimana cara kita mengenal diri kita sendiri
•
Mencatat kelebihan dan kekurangan
kita.
•
Ambil waktu yang luang dan tenang
untuk melakukan hal ini. Lalu biarkan pikiran kita menjelajah masa lalu.
•
Catat prestasi-prestasi yang
pernah kita lakukan, sifat-sifat kita yang baik atau yang kurang baik atau
kesukaan (hobi) yang kita miliki. Bisa juga kita minta bantuan orang yang kita
percayai dan mengenal diri kita secara dekat untuk ditanyai tentang apa
sebenarnya kelebihan dan kekurangan kita.
b. Macam-macam
Faktor X dalam Berwirausaha (Tipe)
Ada X besar dan ada pula X kecil, X besar ada
di tangan orang dewasa yaitu orang-orang yang sudah memiliki kepercayaan pasar.
Sedangkan X kecil ada pada diri orang masing-masing. Bentuk X pun macam-macam,
dapat berasal dari diri sendiri, orang lain, atau lembaga lain. Darimanapun
sumbernya faktor X itu dapat tumbuh menjadi X besar atau bahkan sebaliknya.
Faktor X yang berasal dari diri sendiri adalah bakat (talenta),
kerja keras, kejujuran, kecerdasan, ketrampilan, penampilan fisik, kualitas
suara, dan pendidikan. Kita dapat menunggang kuda yang berasal dari orang lain
atau lembaga lain untuk menemukan pintu. Temuilah orang-orang yang dapat
membuat Anda menemukan faktor X dalam diri Anda, jadikan mereka guru dan
motivator Anda.
c. Ada
beberapa karakteristik faktor x yang perlu anda ketahui
(1) faktor
x di setiap orang berbeda satu sama lain.
karena faktor x juga menunjukkan ciri
khas dari individu masing-masing.
(2) faktor
x merupakan salah satu kunci menuju sukses.
Apabila anda mampu menstimulasi dan
memunculkan faktor x yang ada pada diri anda, maka hal ini akan mempermudah
anda untuk bergerak menuju kesuksesan hidup.
(3) faktor
x dapat muncul dari dalam diri sendiri ataupun akibat pengaruh lingkungan. Faktor x memang tepat terkandung dalam diri
masing-masing individu. Faktor x dapat muncul akibat tindakan yang anda lakukan.
Namun, faktor x juga dapat muncul akibat pengaruh lingkungan.
(4) faktor
x tidak muncul dalam waktu yang singkat.
Untuk
memunculkan faktor x anda, butuh waktu yang tidak singkat. Hingga saat ini
belum penulis belum menemukan standar yang pasti untuk memunculkan faktor x
anda. Masing-masing individu memiliki waktu yang bervariasi untuk memunculkan
faktor x masing-masing.
(5) faktor
x terbentuk melalui tindakan yang anda lakukan.
Faktor
x memang ada di masing-masing individu. Namun untuk mempermudah faktor x
terbentuk perlu dilakukan tindakan-tindakan yang dapat mengaktifkan faktor x
tersebut.
Daftar Pustaka
Arjanti,Restituta
Ajeng.2012. Lima
Peranan Penting Pemimpin . [online]Dari:
<http://leadershipqb.com/index.php?option=com_content&task=view&id=6933&Itemid=30>
[diakses 10 februari 2013].
Merdianto,Bertus.2011.Beda
Pemimpin dan Manajer.[online] Dari:
<http://ciputraentrepreneurship.com/tips-bisnis/177-manajemen/9852-beda-pemimpin-dan-manajer.html>
[diakses 10 februari 2013].
wesly,candra.2012.Kepemimpinan Kontemporer.[online] Dari :
<http://candrawesly.blogspot.com/2012/06/kepemimpinan-kontemporer.html>[diakses
10 februari 2013].
suanda,yuliastika.2011.Apa itu faktor x.[online]Dari :
<http://www.entrepreneurmuda.com/index.php?option=com_content&view=article&id=539:resume-faktor-x&catid=64:x-factor>[diakses
11 februari 2013].
(Anonymous,20110.Pengertian faktor x.[online].Dari :
<http://ilerning.com/index.php?option=com_content&view=article&id=354:pengertian-faktor-x&catid=44:dasar-dasar-kewirausahaan&Itemid=69>[diakses
11 februari 2013].
Riantory,Reddy.2012.
Kejujuran, Kejuruan, Kemanjuran, &
Kemujuran (K4) Adalah Penting Dalam
Bisnis.[online] Dari :
<http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2012/07/12/kejujuran-kejuruan-kemanjuran-kemujuran-k4-adalah-penting-dalam-bisnis-476368.html>
[diakses 11 februari 2013].
0 komentar:
Posting Komentar